Usulan Dua Nama Baru PDA: Partai Darul Aceh dan Partai Demi Aceh

Usulan Dua Nama Baru PDA: Partai Darul Aceh dan Partai Demi Aceh

BANDA ACEH – Dari hasil Musyawarah Raya Luar Biasa Partai Daerah Aceh (Muralub PDA) yang diikuti oleh seluruh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) dan Dewan Perwakilan Pusat (DPP) mendapatkan tiga hasil keputusan yang disepakati.

Tiga keputusan hasil MURALUB yang diselenggarakan di Takengon, Aceh Tengah pada 10-12 September 2021 yakni penetapan nama dan lambang baru, perubahan AD/ART dan juga penetapan sekaligus pembaruan masa jabatan Ketua Umum.

“Perubahan nama dan lambang partai adalah suatu keharusan bagi kami PDA, mengingat aturan ambang batas perolehan anggota DPRA terpilih kita di masa pemilu kemarin hanyalah tiga kursi, maka Partai Daerah Aceh tidak bisa ikut berpatisipasi pada pemilu mendatang,” kata Teungku Razuan, kepada AJNN, Senin (13/9).

Teungku Razuan yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Daerah Aceh menyebutkan, terkait nama baru Partai Daerah Aceh, hasil forum siding komisi I mengerucut pada dua pilihan nama baru yaitu Partai Darul Aceh dan Partai Demi Aceh.

“Nama ini akan kita ajukan ke Kemenkumham agar bisa segera ditindaklanjuti dan disahkan sesuai aturan,” sebutnya.

Selain itu, kata Teungku Razuan, untuk komisi II membahas perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dimana beberapa pasal disesuaikan dengan aturan-aturan terbaru dalam kepartaian dan penyesuaian dengan nama dan lambang baru partai.

“Jika biasanya MURA atau MURALUB terdapat agenda pemilihan ketua baru, Muralub PDA kali ini hanya penetapan atau perpanjangan periode masa jabatan Ketua Umum, hal ini dimintai oleh forum dan disepakati agar Tgk. H. Muhibbussabri A. Wahab atau Abi Muhib tetap bersedia menahkodai PDA hingga 2026, keputusan ini diambil mengingat waktu yang dibutuhkan untuk verifikasi partai oleh KIP sangat dekat,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum PDA, Abi Muhib mengatakan, agar pengurus partai jangan kehilangan fokos hanya dikarenakan dengan jabatan-jabatan internal partai, apalagi tugas besar sudah menunggu untuk memperbarui dan memperkuat PDA. “Kita tidak mau kehilangan fokus dengan jabatan-jabatan internal partai, karena tugas besar menunggu kita untuk memperbarui dan memperkuat PDA, dan saya yakin kedepannya peluang PDA semakin bagus untuk menjadi partai yang besar,” ucap Abi Muhib.

Abi Muhib mengungkapkan, partai yang dipimpin oleh dirinya bisa mencapai electoral thresshold 5 persen, hal itu sudah tercermin dari masa ke masa sejak diawal pasca konflik hingga saat ini.

“Kita semua tahu siapa yang merajai dunia perpolitikan Aceh saat itu, dimasa selanjutnya, perolehan kursi PDA meningkat, meskipun yang menjadi dewan dari PDA masih sedikit juga,” terangnya.

Abi Muhib melihat, Aceh saat ini yang sudah lebih kondusif, dimana masyarakat pemilih pun sudah berganti generasi dan tentunya lebih cerdas dalam mengenal politik di Aceh. “Kesempatan ini harus diambil oleh PDA, terutama oleh para kader di setiap tingkatan, baik DPP, DPW mau pun DPK,” tuturnya. Ketua Umum PDA juga memerintahkan agar seluruh kader PDA dimana saja untuk membangun hubungan baik dengan semua partai yang ada, Parlok maupun Parnas.

“Jika terjadi gesekan dan konflik antar partai tentunya kinerja kita akan berat, dan yang paling menyedihkan rakyat Aceh yang menjadi korban paling rugi, selama ini PDA memiliki hubungan yang baik dengan banyak partai, nasional dan juga local, kali ini kita mendapat banyak ucapan selamat atas terselenggaranya MURALUB. Ada dari parlok seperti PNA dan SIRA, dan juga Partai Demokrat langsung oleh AHY, PKS oleh Presidennya, PDIP, tokoh anggota DPD dan partai baru Gelora Indonesia,” tutup Abi.

Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/usulan-dua-nama-baru-pda-partai-darul-aceh-dan-partai-demi-aceh/index.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *